Minggu, 22 Juli 2012

Teman Surga

Itu adalah buku yang dihadiahkan oleh seorang teman padaku. Saat aku membuka bungkus kadonya, dan kulihat judulnya, aku langsung terharu biru dan seketika itu juga aku ingat Allah dan Al Qur'an, serta janjiku pada diri sendiri untuk menjadi AhlulNya dan Ahlul Qur'an. Terkadang bagiku itu hanyalah sebuah mimpi yang tak mungkin terealisasi kecuali jika Allah berkehendak. Tapi tanpa kemauan dan usaha yang kuat, mustahil terwujud. Aku takjub, kenapa dia mau memberiku hadiah, dan isinya buku ini. Padahal dulu kami hanya sempat bercerita sebentar saat kami menunggu kereta tujuan Bogor di Stasiun Duren Kalibata sehabis Pelatihan Manajemen Kelas (PMK) yang diadakan bimbingan belajar tempatku bekerja. 

Tapi sebenarnya bukan itu saja, ada kisah penuh ukhuwah juga di baliknya.
Kami sama-sama peserta PMK. Dia lulusan Fasilkom IPB, angkatan 2006, sama denganku. Saat itu dia mengajar Matematika SD sekaligus Statistik di LP3T NF Bogor. Namanya Vira. Nama lengkapnya aku ngga ingat (Maaf ya Vir..:) ). Seusai pelatihan, kami bersiap-siap untuk pulang. Semuanya sudah selesai membereskan barang-barang, dan aku juga sudah siap-siap untuk pulang. Tapi ternyata ada yang kehilangan kantong flashdisk beserta isinya (flashdisk dan uang), yaitu Vira. Dia sibuk nyariin dan aku hanya ikut memperhatikan sambil sesekali membantu melongok-longok kolong tempat tidur. Kali aja jatuh disitu, ya khaann.. Sudah lewat 10 menit mencari-cari tapi ngga ketemu juga. Teman-teman yang lain satu persatu pergi dan akhirnya setelah hampir satu jam hanya tinggal kami berdua. Aku ngga mungkin ninggalin dia sendirian.
Alhasil, nihil. KAmi putuskan pulang dan titip pesan sama panitia, kalau -kalau nemu kantong yang dimaksud.

Saat perjalanan dari Mampang parapatan X ke stasiun, magrib mulai menjelang. Kereta yang kami tunggu lama sekali munculnya.Sepanjang perjalanan tak hentinya dia berterimakasih. Aku jadi ngga enak, padahal aku nungguin dia karena takut dia ngga punya ongkos buat pulang dan kebetulan arah pulangnya sama. Di stasiun, sambil nungguin kereta, kami cerita-cerita. Mulai dari kisah perjuangan tugas akhir yang berdarah-darah (lebay.com), sampai ke Rumah Qur'an tempat dia tinggal. Mendengar program Rumah Qur'an aku langsung antusias (biasalah...modal semangat doank). Kebetulan di Depok ada juga RQ, lebih dari satu. Dari sana, aku sudah bertekad akan pindah ke RQ (akhirnya...aku sempat daftar, tapi kubatalkan karena ngga mungkin dengan kegiatanku ngajar yang pulangnya sampai malam). 

Kereta yang ditunggupun datang, dan kami naik, berdiri dengan beban seabrek. Di stasiun Pondok Cina, aku turun. Dia lanjut ke Bogor. Begitu sampai rumah, aku buka hp dan baca sms dari Vira. Isinya berkesan sekali. 
Tidak berapa lama setelah pertemuan itu, aku sem[patkan datang ke RQ di kapuk, dan daftar jadi calon penghuni baru. Aku juga kasih kabar ke Vira, dan kita janjian ketemu pas mabit RQ. Dia bilang mau ngasih sesuatu buatku dan waktu kutanya apa hadiahnya dia bilang rahasia..

Karena aku batal di RQ, kahirnya kami ngga ketemu.
Sampai akhirnya di Raker Semester 2 kami ketemu lagi. Karena beda mata pelajaran, beda juga kelasnya. Awalnya ngga nyangka bakal ketemu di lokasi Raker yang sama, jadi dia ngga bawa hadiahnya. Besonya, dia bawa...eh, kitanya ngga ketemu. emang saat itu belum jodoh. Aku sih enjoy aja, malah ngga ingat sama sekali.

Pertemuan berikutnya, dan ini paling akhir, yaitu di Raker semester berikutnya, yaitu semester ganjil. Wah..ternyata sudah lebih dari enam bulan yaa.. Dan pas ketemu, ternyata dia msih aja ingat mau ngasih sesuatu buatku. Akupun heran, kok bisa ya? Dia masih menyimpan rapi kado itu.
Di Mushala, dia berikan kado bungkus pink, dengan gambar love yang di dalamnya ada tulisan "Soulmate" dan "special someone" dan di luarnya penuh dengan tulisan "from the first moment, we made a connection". I have so excited!! 

Di lembar awal, di bagian kosong buku itu tertulis " Semoga suatu saat kita bisa jadi hafidzah yaa.. :)" Langsung ku amini dan kupeluk dia. Trimakasih... Semoga persahabatan kita hingga ke JannahNya, dan disitu kita dihimpunkan bersama orang-orang sholeh lainnya...bersama para Ahlul Qur'an...Amiiin...

Sahabat sejati adalah dia yang saat kau bersamanya, selalu ingat Allah, bersemangat dalam menjalankan ketaqwaan, dan saling memberi nasihat dan motivasi dalam rangka ketaatan kepada Allah. 
Kedekatan bukan diukur dari jarak dan intensitas pertemuan...bukan pula ia yang selalu mengamini setiap tindakanmu tanpa memilah benar atau salahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar