Berharaplah hanya
kepada Tuhanmu dan jangan beharap kepada selainNya. Hanya kepada Allahlah
hendaknya engkau menghadap dan bertawakal. Gantungkan padaNya cita-citamu,
harapan dan rasa takut. Tidak pantaslah semua itu engkau persembahkan kepada
selain Allah, karena Dia-lah yang memberi pahala bagi yang taat dan menimpakan
azab bagi yang durhaka.
Harapan-harapan besar
tiada dimiliki kecuali oleh Allah semata. Di tanganNya-lah terletak kunci
segala persoalan. Dialah yang berhak dipinta, diharap dan dituju.
KepadaMu, jika tidak, tak akan kafilah berlalu
Dari-Mu, jika tidak, akan sia-sia
orang yang berharap
PadaMu, jka tidak, cinta kasih
akan memusnahkan
Tentang Engkau, jika tidak, semua
yang berbicara adalah pendusta
(DR. ‘Aidh bin ‘Abdullah al-Qarni,
M.A….Nikmatnya Hidangan Al-Qur’an)
Kurindukan sinar
suciMu yang mulia dan kuharapkan belai kasihMu
Agar musnah semua
keangkuhan diriku dan kulepaskan dari sifatku
Di dalam kegelapan kumencari
cahyaMu yang hilang sirna tak tersisa
Semakin ku terlena
semakin ku terbawa arah hina dan ternoda
Tak ubahnya tanaman
yang haus akan hujan
Begitulah hausnya aku
akan kasihMu
Panas, gersang dan
berdebu…
Syukurlah sekarang
sudah mulai turun hujan
Walaupun hanya sedikit
Cukuplah untuk
melepaskan dahaga
Karena sekarang gelap,
aku tak bisa melihat. Tapi bisa kubayangkan betapa rakusnya tanah dan tumbuhan
yang kering menghisap titik-titik air yang membasahinya.
Embun saja ternyata
tidak cukup…
Hujan…ia adalah rahmat…
Apalagi saat musim
kemarau seperti sekarang ini. Malam ini, untuk pertama kalinya semenjak
beberapa lamanya merasakan panas dan gersang, akhirnya kudengar rintik-rintik
hujan yang menentramkan dengan cukup jelas dari dalam kamarku. Hmmm..I
LovetheRain…so Much.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar