Dulu, sebelum
menikah aku bercita-cita memiliki anak-anak yang hafizh Qur’an. Sekarang
setelah menikah dan mempunyai satu anak yang berumur hampir dua tahun,
cita-cita itupun masih terpatri di dalam hatiku. Namun dalam upaya menjadikan
anak hafizh Qur’an, aku dan suami tentu harus bersabar menjalani prosesnya.
Di usianya yang
belum dua tahun, belum bisa menirukan bacaan Qur,anku, maka hal yang bisa aku
lakukan adalah memperdengarkan bacaan Qur,an baik aku atau ayahnya sendiri yang
baca maupun dengan menyetel murottal. Rasa cinta terhadap al Qur’an harus kamai tanamkan dalam dirinya dengan
memberikan teladan. Nah, masalah teladan ini terkadang sulit juga. Yang namanya
iman terkadang naik terkadang turun. Kadang aku tuh malas baca Qur’an. Padahal
kalo lagi baca Qur’an, anakku ikut antusias dengan duduk dipangkuanku sambil
membolak-balik al Qur’an yang kupegang. Terkadang aku malah ga jadi baca Qur’an
karena dia ambil alih al Qur’annya .
Ya
Allah..kuatkanlah iman kami… Jadikanlah kami hambaMu yang sholeh.
Istiqomahkanlah kami dalam ketaatan kepadaMu. Bimbinglah kami agar bisa menjaga
dan mendidik titipanMu ini dengan sebaik-baiknya, menjadi hambaMu yang sholeh
dan hafizh Qur’an. Mudahkan ia dalam mengahafal, memahami dan mengamalkan al
Qur’an ya Allah…. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar